KAJIAN TEKNIS TERHADAP SISTEM PENIMBUNAN BATUBARA PADA STOCKPILE TAMBANG AIR LAYA DI PT. BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk

VALENS, SADEWA (2011) KAJIAN TEKNIS TERHADAP SISTEM PENIMBUNAN BATUBARA PADA STOCKPILE TAMBANG AIR LAYA DI PT. BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img] PDF
Restricted to Registered users only until 14 October 2012.

Download (31kB)

Abstract

PT. Bukit Asam (Persero)Tbk, merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Pertambangan Batubara. PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Unit Pertambangan Tanjung Enim dalam memproduksi batubara, membagi daerah penambangannya menjadi dua bagian, yaitu Tambang Air Laya (TAL) dan Tambang Non Air Laya (NAL). Pada Unit Penambangan Air Laya terdapat fasilitas penyimpanan sementara batubara yang terdiri dari stockpile 1 dan stockpile 2. Stockpile pada Unit Penambangan Air Laya ini menggunakan sistem open stockpile, dimana batubara yang di simpan berasal dari produksi Tambang Air Laya dengan kualitas batubara yang berbeda disesuaikan dengan permintaan konsumen. Kegiatan penimbunan batubara pada stockpile ini tidak mengikuti aturan yang baik yaitu batubara yang pertama di timbun kemudian tidak di bongkar lebih dulu, sehingga pada stockpile terjadi “spontaneus combustion” atau batubara terbakar dengan sendirinya dan juga timbul genangan air yang bersifat asam pada sekitar stockpile. Pada stockpile I sistem penimbunan dan pembongkaran batubara dengan metode coneply dan sudah mengikuti aturan yang baik (FIFO) tetapi masih ditemukan pola penimbunan dengan LIFO batubara yang pertama ditimbun tidak dibongkar terlebih dahulu. Dalam sehari jumlah batubara yang ditimbun (11245.84 ton/hari) lebih besar daripada yang di bongkar (10831.56 ton/hari), kemudian pada musim hujan masih terdapat genanganan air disekitar stockpile, ini dikarenakan kurangnya perawatan landasan stockpile dan perawatan paritan sehingga bisa mengakibatkan timbulnya genangan air asam. Pada stockpile II pola penimbunan dan pembongkaran menggunakan metode chevron serta kurang baik dalam penanganannya karena masih dilakukan dengan cara konvensional sehingga mengakibatkan batubara yang pertama di tumpuk tidak bisa diambil pertama kali. Pada musim hujan juga kurang dilakukan perawatan landasan stockpile sehingga sering terjadi genangan air di sekitar stockpile dan muncul gejala swabakar dikarenakan saluran penirisan tidak berjalan lancar dan tertutup oleh batubara. Pemantauan suhu juga tidak dilakukan. Pada stockpile ini metode penimbunan & pembongkaran batubara tidak berjalan baik sehingga batubara yang ditimbun melebihi kapasitas dari batubara yang dibongkar. Untuk itu perlu dilakukan upaya perbaikan terhadap sistem penimbunan yang digunakan saat ini, sehingga kemungkinan terjadinya swabakar dan adanya genangan air asam dapat dicegah atau dihambat sesegera mungkin, antara lain dengan cara : mengurangi ketinggian timbunan batubara pada stockpile II mejadi 6 m, melakukan pemadatan timbunan pada stockpile I dan stockpile II, memonitoring suhu dua kali sehari yaitu pada siang hari antara pukul 11.30 – 12.30 dan pada sore hari antara pukul 15.00 – 16.00, penanganan segera sistem penirisan terutama pada stockpile II dan serta perbaikan sistem pembongkaran timbunan pada stockpile II menggunakan sistem FIFO. Dengan melakukan alternatif dan upaya – upaya perbaikan terhadap sistem penimbunan di atas, maka diharapkan kemungkinan terjadinya swabakar dan adanya genangan air asam dapat dicegah atau diperkecil.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Teknologi
Divisions: Fakultas Teknologi Mineral > Teknik Pertambangan
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 14 Nov 2011 08:05
Last Modified: 18 May 2015 01:53
URI: http://repository.upnyk.ac.id/id/eprint/1063

Actions (login required)

View Item View Item