FOTO-FOTO GAYUS DALAM PEMBERITAAN TENTANG MAFIA PAJAK (Analisis Semiotik Foto-foto Gayus Halomoan Pertahanan Tambunan, Terpidana Kasus Pajak di Harian Kompas)

PANJAITAN, Edyanto (2011) FOTO-FOTO GAYUS DALAM PEMBERITAAN TENTANG MAFIA PAJAK (Analisis Semiotik Foto-foto Gayus Halomoan Pertahanan Tambunan, Terpidana Kasus Pajak di Harian Kompas). Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.

[img]
Preview
PDF
Download (79Kb) | Preview
    [img]
    Preview
    PDF
    Download (12Kb) | Preview

      Abstract

      Penelitian ini dilatarbelakangi oleh foto-foto Gayus yang selalu menyertai pemberitaan tentang kasus mafia pajak di Harian Kompas. Ditampilkannya foto Gayus dalam setiap pemberitaan memudahkan masyarakat pembaca menangkap pesan bahwa Gayus sedang dibicarakan. Banyaknya pemberitaan tentang Gayus sejalan dengan banyaknya orang dan kasus yang terseret dalam kasus Gayus. Polisi, Jaksa, Hakim, Pengacara, petugas imigrasi bahkan Satgas anti mafia hukum ikut terseret dalam pusaran kasus Gayus. Hal ini menjadikan berita tentang Gayus seperti tidak ada habisnya sehingga foto dirinya hampir selalu muncul di media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan yang ingin disampaikan dalam setiap penyajian foto Gayus dalam pemberitaan tentang Gayus di Harian Kompas. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif karena data yang dibutuhkan adalah data kualitatif berupa foto Gayus, berita atau informasi tentang Gayus dan pemberantasan mafia pajak, latar sosial dan budaya yang terkait dengan mafia pajak. Desain penelitian menggunakan desain analisis semiotika dari de Saussure yang membagi tanda terdiri dari tiga bagian yaitu signifier, signified dan signifikansi. Data dikumpulkan melalui teknik kepustakaan dan dokumentasi. Analisis menggunakan analisis semiotika dari Saussure. Hasil penelitian memperlihatkan pesan yang ingin disampaikan dalam setiap penyajian foto Gayus dalam pemberitaan tentang Gayus di Harian Kompas. Pertama, foto-foto Gayus mengingatkan betapa dunia kejahatan tidak berada jauh dari lingkungan aparat penegak hokum. Kedua, Gayus adalah salah satu bukti yang membuka mata masyarakat betapa rusaknya tatanan hukum dan mentalitas aparatnya. Kerusakan tidak segera tuntas diperbaiki karena masih banyak oknum Polri yang diuntungkan dengan perilakunya yang tidak terpuji. Ketiga, foto-foto Gayus merupakan suatu bentuk penyadaran kepada publik tentang realitas mafioso dan lemahnya penegakan hukum yang semakin vulgar di masyarakat. Kondisi ini menegaskan pada masyarakat bahwa hukum tunduk pada kekuasaan uang yang selama ini digunakan para mafia untuk memperalat alat-alat penegak hukum guna mengakali prosedur hukum agar menguntungkan pihak-pihak tertentu. Keempat, sekuat apapun Mafioso, penegakan hukum tetap berlaku meskipun tidak setajam ketika penegakan hukum diterapkan kepada orang biasa.

      Item Type: Thesis (Other)
      Subjects: 700 Kesenian dan Rekreasi
      Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Komunikasi
      Depositing User: Ratna Sufiatin
      Date Deposited: 01 Nov 2011 12:22
      Last Modified: 01 Nov 2011 12:22
      URI: http://repository.upnyk.ac.id/id/eprint/1292

      Actions (login required)

      View Item