WINDRIATI, Fika Suci (2011) ”ANALISA MANAJEMEN KRISIS PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO) CABANG PONTIANAK DALAM PERISTIWA TENGGELAMNYA KAPAL DI ALUR PELAYARAN PELABUHAN”. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.
Abstract
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang bisnis pelayanan jasa kepelabuhan, tanggungjawab PT. Pelindo II (Persero) Cabang Pontianak adalah mengupayakan kegiatan arus kapal, barang, dan orang yang ada di pelabuhan tidak terganggu. Pada Febuari 2011 Pelindo II (Persero) Pontianak mengalami hambatan dalam operasional akibat kecelakaan laut yang dialami KLM Rahmatia Sentosa di alur pelayaran setelah bertabrakan dengan KM Wewah. Akibatnya KLM Rahmatia Sentosa tenggelam dan sulit dievakuasi sehingga mengganggu arus lalu lintas pelayaran menuju pelabuhan Pontianak. Kejadian tersebut merdampak luas pada ekonomi Kalimantan Barat secara keseluruhan dan menuntut pihak perusahaan pengelola pelabuhan untuk segera bertindak mengatasi permasalahan penyebab situasi krisis tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pegumpulan data observasi, wawancara, dan studi pustaka. Bertujuan untuk mengetahui strategi manajemen krisis serta peran public relations oleh PT. Pelindo II Pontianak dalam krisis tenggelamnya kapal di alur pelayaran pelabuhan dan membandingkannya dengan teori yang digunakan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori public relations, krisis, dan manajemen krisis. Krisis harus dikelola dengan cepat, tepat, dan akurat, yaitu dengan manajemen krisis. Kecelakaan kapal dan sulitnya evakuasi adalah salah satu contoh krisis yang dihadapi oleh PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak tahun 2011. Dalam peristiwa tersebut Pelindo II (Persero) Pontianak mengatasi krisis dengan strategi adaptif dengan langkah-langkah penanganan krisis yang cukup luas yaitu modifikasi operasional, kompromi, dan meluruskan citra dengan komunikasi krisis. Tidak adanya tim manajemen krisis secara khusus membuat Pelindo menyiapkan general plan atau rencana umum di dalam manajemen untuk bereaksi terhadap krisis. Peran public relations pada masa krisis Pelindo lebih banyak dilakukan oleh General Manager karena keberadaan humas pada manajemen Pelindo kurang berperan penting mengingat Pelindo berorientasi pada bisnis dan menjadikan public relations hanya sebagai back up manajemen di dalam bidang pemasaran.
Actions (login required)