PUTERA, ADITYA DWI
(2011)
KAJIAN KETIDAKSTABILAN LERENG PADA TAMBANG
BATUBARA CV SANGA – SANGA PERKASA
DI KUTAI KARTANEGARA
KALIMANTAN TIMUR.
Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Abstract
CV. Sanga – Sanga Perkasa ( CV.SSP ) yang terletak di daerah Sangasanga dalam,
Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur
merupakan perusahaan pertambangan batubara yang bergerak dalam skala kecil – menengah.
CV.SSP menggunakan sistem tambang terbuka dalam melakukan operasi penambangannya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji lereng penambangan yang dibuat oleh CV. SSP yang
pada tanggal 3 Maret 2011 mengalami longsor, serta memberikan rekomendasi perancangan
lereng yang aman untuk dilakukan penambangan dengan menggunakan kemiringan total.
Pemicu terjadinya longsor di area penambangan CV.SSP adalah dengan adanya proses
penggalian yang dilakukan di bagian kaki lereng dan di atas permukaan lereng sehingga
lereng yang dibuat oleh CV.SSP mengalami gangguan, selain itu tidak adanya sistem
penyaliran air di lokasi penambangan mengakibatkan air permukaan yang masuk ke dalam
lereng (air hujan) langsung masuk ke bagian dalam lereng.
Jenis massa batuan pada lokasi penelitian terdiri dari massa batuan batulempung dan
batupasir yang merupakan massa batuan yang lepas dan sudah mengalami pelapukan,
sehingga longsoran yang terjadi adalah longsor busur. Analisis kestabilan lereng dilakukan
dengan Metode Bishop, menggunakan program SLIDE Versi 5 dari Rockscience dengan nilai
faktor keamanan (FK) minimum untuk lereng tunggal 1,3 dan 1,5 untuk lereng total
berdasarkan pedoman Faktor Keamanan Minimum Kemantapan Lereng (Pekerjaan Umum,
1987).
Berdasarkan pengukuran langsung di lapangan, geometri lereng yang dibuat oleh CV.
SSP dengan tinggi lereng 7 meter dan sudut kemiringan lereng 38°. Sedangkan hasil uji
laboratorium untuk batupasir dan batulempung yang dilakukan di Laboratorium Mekanika
Tanah – Geoteknik, Universitas Gadjah Mada (UGM), didapatkan bobot isi jenuh 15,8 kN/m3
dan 19,1 kN/m3 dan kohesi 0 kN/m2 dan 16,67 kN/m2 serta sudut geser dalam 40,75° dan
33,84°.
Hasil perhitungan nilai FK yang didapatkan dari SLIDE Versi 5 untuk batupasir dan
batulempung serta batupasir-batulempung dalam keadaan kering 1,47 ; 2,20 ; 2,12, setengah
jenuh 0,85 ; 1,78 ; 1,66 dan jenuh 0,26 ; 1,38 ; 1,21. Berdasarkan perhitungan nilai FK
membuktikan bahwa lereng highwall yang dirancang oleh CV SSP tidak aman yaitu dengan
nilai faktor keamanan 1,21.
Pada lereng highwall yang dirancang CV. SSP perlu dilakukan perbaikan geometri lereng
sebagai salah satu tindakan penanggulangan dan pencegahan longsor untuk meningkatkan
nilai faktor keamanan lereng, yaitu dengan mengurangi besar sudut lereng tunggal menjadi
30° serta memberikan rancangan geometri lereng total dengan kemiringan 23°. Berdasarkan
rancangan tersebut didapatkan nilai faktor keamanan untuk batupasir, batulempung dan
batupasir-batulempung dalam keadaan kering 1,81 ; 2,70 ; 2,58, setengah jenuh 1,12 ; 2,25 ;
2,07, dan jenuh 0,44 ; 1,81 ; 1,58 dan untuk lereng total dalam keadaan kering 3,06, setengah
jenuh 2,43 dan jenuh 1,81. Selain itu perlu adanya pemasangan alat piezometer di lokasi
tambang, serta adanya pemantauan pada lereng yang rawan longsor.
Actions (login required)
 |
View Item |