Wahyurini, Endah (2008) PENGARUH RETARDAN DAN ASPIRIN DALAM MENGINDUKSI PEMBENTUKAN UMBI MIKRO KENTANG (Solanum tuberosum) SECARA IN VITRO. "Prosiding Seminar Nasional" Peran Bioteknologi Bagi Kesejahteraan Umat. pp. 106-114. ISSN 978-979-18047-0-7
![]()
| PDF - Published Version Available under License Creative Commons Attribution. Download (296Kb) | Preview |
Abstract
Krisis ketahanan pangan yang melanda di Indonesia saat ini memperlihatkan wajah yang sesungguhnya dari ketergantungan yang besar pada padi untuk memenuhi kebutuhan pangan, sebagai sumber karbohidrat. Selain itu mulai terjadi pergeseran tanaman pangan sebagai bahan bakar /biofuel. Sumber karbohidrat lain, seperti umbi umbian kentang merupakan alternatif sumber bahan pangan selain sebagai tanaman sayuran. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan tanaman kentang dalam jumlah yang besar, waktu yang singkat dan memiliki genotip yang sama dengan induknya adalah perbanyakan tanaman secara in vitro. Keberhasilan menumbuhkan umbi mikro kentang dengan penambahan zat pengatur tumbuh dan vitamin secara in vitro mempunyai nilai yang berarti dalam mendukung perkembangan pertanian melalui perbaikan tanaman untuk menghasilkan varietas unggul baru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penggunaan retardan (CCC) dan aspirin dalam menginduksi umbi mikro kentang. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Sel dan Molekuler Tumbuhan, PAU Bioteknologi, IPB Bogor pada bulan Maret sampai Juni 2000. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, terdiri dari l2 perlakuan dan l0 ulangan, dilanjutkan analisis regresinya. Bahan untuk pengumbian mikro berasal dari tunas satu buku, ditanam pada media MS cair, 30 g/l sukrosa dan air kelapa l5%. Media untuk induksi umbi mikro berupa media MS cair yang mengandung : air kelapa l5%, gula 90 g/l, CCC 2 aras yaitu 0 dan 600 mg/l, dan ditambahkan aspirin terdiri 6 aras yaitu 0, 5, l0, l5, 20 dan 25 mg/l. Peubah yang diamati adalah waktu pembentukan umbi, keserempakan pembentukan umbi, jumlah umbi, bobot segar umbi dan persentase bobot kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (l) penggunaan Asprin l5 mg/l tanpa CCC dapat menginduksi pembentukan umbi mikro kentang secara in vitro, (2) kombinasi antara CCC 600 mg/l dan Aspirin 20 mg/l memberi hasil terbaik dalam menginduksi pembentukan umbi mikro kentang secara in vitro, (3) kombinasi antara perlakuan CCC 600 mg/l dan Aspirin 5, l5, 20 dan 25 mg/l dapat meningkatkan hasil bobot segar umbi yang terbentuk Kata kunci : retardan, aspirin, kentang, in vitro.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 600 Teknologi |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
Depositing User: | Sugiyanta Gianto |
Date Deposited: | 07 Jun 2012 11:58 |
Last Modified: | 07 Jun 2012 11:58 |
URI: | http://repository.upnyk.ac.id/id/eprint/3171 |
Actions (login required)
View Item |