UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI MARMER PADA KUARI DI PT. INDUSTRI MARMER INDONESIA TULUNGAGUNG, DESA BESOLE, KABUPATEN TULUNGAGUNG, PROVINSI JAWA TIMUR

ENRICO MAHATMA , CHANDRA (2014) UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI MARMER PADA KUARI DI PT. INDUSTRI MARMER INDONESIA TULUNGAGUNG, DESA BESOLE, KABUPATEN TULUNGAGUNG, PROVINSI JAWA TIMUR. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img] PDF
Download (24Kb)

    Abstract

    Sistem Penambangan batu marmer yang digunakan oleh PT. Industri Marmer Indonesia Tulungagung (IMIT) adalah sistem tambang terbuka dengan metode kuari. Pembongkaran batu marmer dilakukan secara kombinasi, yaitu dengan metode penggergajian dengan menggunakan gergaji kawat intan dan metode pemboran. Pada metode penggergajian dengan menggunakan gergaji kawat intan bertujuan untuk menghasilkan blok batu marmer dengan ukuran besar (15 m x 8 m x 1,5 m), kemudian dilanjutkan dengan pemboran vertikal untuk memperkecil ukuran blok batu marmer menjadi (2,5 m x 1 m x 1,5 m). Permasalahan yang dihadapi perusahaan saat ini adalah target produksi 400 m3/bulan yang belum tercapai. Produksi batumarmer saat ini baru mencapai 350 m3/bulan. Disamping itu, cara pembongkaran yang kurang rapi telah menghasilkan jenjang yang tinggi dan dapat membahayakan keselamatan pekerja dan alat mekanis yang digunakan. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, dilakukan perbaikan yang meliputi kegiatan pembongkaran di kuari batu marmer, dan meminimalkan waktu hambatan kerja baik alat bor dan gergaji kawat intan sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja. Metode pembongkaran yang dilakukan tetap menggunakan metode penggergajian dan pemboran. Pembongkaran batu marmer yang dilakukan dari keadaan insitu dilakukan dari jenjang sejajar paling atas kemudian dilanjutkan ke jenjang bawah, hal ini dilakukan agar bentuk jenjang lebih rapi dan ada jenjang bagian bawah yang digunakan untuk bantalan saat perobohan setelah penggergajian blok marmer ukuran besar (15 m x 8 m x 1,5 m) selesai. Sedangkan perbaikan hambatan jam kerja dilakukan dengan mengurangi waktu dari hambatan kerja yang terjadi saat pemboran dan penggergajian. Setelah dilakukan perubahan yang menyangkut efisiensi kerja dan teknis pembongkaran terjadi peningkatan efisiensi kerja pemboran meningkat dari 39,76% menjadi 54,05%. Sedangkan pekerjaan penggergajian meningkat dari 75,75% menjadi 79,92%, dan efisiensi kerja kombinasi dari 72,48% menjadi 77,05%. Produksi pembongkaran dapat ditingkatkan dari 350 m3/bulan menjadi 402 m3/bulan (meningkat 52 m3), atau melebihi target produksi sebesar 2 m3/bulan.

    Item Type: Thesis (Other)
    Subjects: 600 Teknologi
    Divisions: Fakultas Teknologi Mineral > Teknik Pertambangan
    Depositing User: Eko Yuli Wahyuningsih
    Date Deposited: 06 Jan 2014 14:51
    Last Modified: 06 Jan 2014 14:51
    URI: http://repository.upnyk.ac.id/id/eprint/7921

    Actions (login required)

    View Item