SUYETI S , TARONGKI (2014) PEMODELAN BATUAN PEMBENTUK ASAM UNTUK PERANCANGAN WASTE DUMP YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN Studi Kasus di Tambang Emas Toka Tindung Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara. Masters thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
![]() | PDF Download (69Kb) |
Abstract
Pemodelan batuan pembentuk asam yang terlatak di Kabupaten Minahasa Utara, Proyek Toka Tindung ini selanjutnya akan digunakan sebagai dasar dalam mendesaign wasde dump yang berwawasan Lingkungan. Pemodelan batuan asam dalam penelitian ini memakai metode blok model. Litologi, zone oksidasi, dan alterasi yang mengandung AMD (acid mine drainage) diklasifikasikan berdasarkan kode masing-masing dalam matriks. Pemodelan batuan PAF menggunakan program Surpac diperoleh gambaran tentang penyebaran batuan PAF dan penampang setiap perlapisan batuan serta posisi batuan PAF tersebut terhadap batuan lainnya. Pemodelan batuan waste dengan kode 0 untuk material barren, kode 1 untuk material NAF, kode 2 untuk material PAF rendah, dan kode 3 untuk material PAF tinggi. Berdasarkan pemodelan tersebut dapat dihasilkan total waste sebesar 24.609.000 ton. Sekitar 8,1% terdiri dari material PAF klasifikasi rendah dan PAF klasifikasi tinggi. Air asam tambang atau acid mine/rock drainage pada tambang Toka Tidung adalah air yang berasal dari kegiatan tambang terbuka Toka Tidung dicirikan oleh tingkat keasaman yang tinggi (pH rendah) dengan peningkatan kandungan logam terlarut. Mineral utama yang penghasil AAT adalah mineral sulfide berupa pyrite (FeS2). Pyrite tidak stabil pada saat tersingkap ke permukaan bumi sehingga dapat bereaksi dengan air dan oksigen. Reaksi kimia: mineral pyrite + oksigen + air = AAT + logam berat Penanganan air asam tambang Toka Tidung dilakukan dengan mencegah pembentukannya dan menetralisir air asam yang tidak terhindarkan terbentuk. Secara detil biasanya penanganan material AMD didasarkan pada prosedur baku perusahaan dalam penanganan sesuai operasionalisasi di lapangan. Berdasarkan jumlah material AMD yang telah dilaporkan maka yang lebih penting adalah ketersediaan material untuk penanganan material AMD dengan rancangan teknis waste dump untuk penimbunan material waste dengan metode enkapsulasi (incapsulation). Untuk menangani air asam tambang PT MSM merencanakan untuk membuat perlakuan berupa penetralan air asam adalah menambahkan CaCO3 ke dalam air. Adapun jumlah batugamping yang ditambahkan dilakukan berdasarkan kondisi pH awal dari air yang akan dinetralkan. Dosis batugamping yang dibutuhkan untuk menetralkan air berkisar 1,00 kg/m3 – 1,60 kg/m3. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukkan 1% sulfur pada batuan sebanyak 1 ton akan menghasilkan H2SO4 asam sulfat sebanyak 30,62 kg yang membutuhkan 31,25 kg CaCO3 untuk menetralkannya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 600 Teknologi |
Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral > Teknik Pertambangan |
Depositing User: | Eko Yuli Wahyuningsih |
Date Deposited: | 09 Jan 2014 08:39 |
Last Modified: | 09 Jan 2014 08:39 |
URI: | http://repository.upnyk.ac.id/id/eprint/7987 |
Actions (login required)
View Item |