WIBOWO, RIAN
(2014)
KAJIAN TEKNIS POTENSI SUMBERDAYA BATUBARA
SAMPAI KEDALAMAN 500 METER
KECAMATAN ANGGANA
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.
Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Abstract
RINGKASAN
Provinsi Kalimantan Timur merupakan provinsi yang memiliki
sumberdaya batubara yang cukup besar, menurut data dari Badan Geologi,
Kementrian ESDM menyatakan bahwa total sumberdaya batubara di Provinsi
Kalimantan Timur sebesar 52,3 miliar ton, yang diukur dari data singkapan hingga
kedalaman 100 meter. Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara
merupakan salah satu penghasil batubara, terutama pada daerah sekitar sungai
Mahakam batubara berkembang baik. Peraturan Presiden No. 5 tahun 2006
tentang kebijakan energi, menyatakan untuk penggunaan batubara pada tahun
2025 menjadi lebih dari 33%. Menyikapi hal tersebut maka perlu dilakukan
pengkajian sumberdaya batubara yang lebih mendalam, sehingga pada penelitian
ini dilakukan kajian teknis potensi sumberdaya batubara sampai kedalaman 500
meter, untuk mengantisipasi terkurasnya cadangan batubara yang ada.
Kegiatan observasi lapangan dilakukan di Kecamatan Anggana,
Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Hasil observasi
lapangan ditemukan sebanyak 10 singkapan yang tersebar di 3 desa, yaitu : Desa
Sidomulyo, Desa Kutai Lama, dan Desa Anggana. Berdasarkan data singkapan
yang ada, dibagi menjadi 4 blok dari 2 formasi pembentuk batubaranya, blok A
(Desa Sidomulyo) dan blok C (Desa Anggana dan Desa Kutai Lama) pada
Formasi Balikpapan dan blok B (Desa Kutai Lama) dan blok D (Desa Anggana)
pada Formasi Kampungbaru, dengan rata-rata kemiringan singkapan 150- 400 dan
tebal batubara berkisar 1,65-2,5 meter.
Perhitungan sumberdaya batubara menggunakan metode daerah pengaruh
berdasarkan pada aturan Standar Nasional Indonesia (SNI) Amandemen I SNI 13-
5014-1998. Pada daerah penelitian dengan jenis kegiatan eksplorasi berupa
prospeksi dikategorikan sebagai sumberdaya batubara tereka, dari sumberdaya
batubara ini dibuat kedalaman yang dihitung tegak lurus dari permukaan
ditemukannya singkapan sampai kedalaman 500 meter. Sumberdaya batubara
pada kedalaman 0-100 meter sebesar 7.990.996,89 ton, pada kedalaman 100-200
meter sebesar 7.419.927,25 ton, 200-300 meter sebesar 5.641.728,18 ton, 300-400
meter sebesar 2.411.008,16 ton dan kedalaman 400-500 meter sebesar
1.281.048,93 ton, sehingga total sumberdaya batubara sampai kedalaman 500
meter sebesar 24.744.709, 9 ton, dengan nilai kalori batubara 4.330-5.306 cal/gr
dalam Kondisi As Received Basis. Dari Klasifikasi sumberdaya batubara, kategori
potensial menurut Taylor dan Steven (1983) dan dari pemanfaatan batubara
daerah penelitian berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
vi
ABSTRACT
East Kalimantan is a province that has a fairly large coal resources,
according to data from the Geological Agency, Ministry of Energy and Mineral
Resources stated that the total amount of coal resources in the province of East
Kalimantan of 52.3 billion tonnes, the data measured from outcrop to a depth of
100 meters. Anggana subdistrict, Kutai Kartanegara Regency, is one of them as a
producer of coal, especially in the area around the river Mahakam coal well
developed. PP No 5 of 2006 on energy policy, declared to the use of coal in 2025
to more than 33%. To reaction to this it is necessary to research the deeper coal
resources, especially at depths greater than 100 meters, to anticipate the depletion
of existing coal reserves.
The exploration activities were done in this research it was found that as
many as 10 scattered outcrops in 3 villages, namely: Sidomulyo Village, Kutai
Lama Village, and the village of Anggana. Based on data from existing outcrops,
divided into 2 blocks, Balikpapan block and Kampungbaru block, in which each
blocks has 2 coal seam when seen from the description of coal. Balikpapan block
consists of coal seam A (Sidomulyo Village) and coal seam C (Anggana Village
and Village of Kutai Lama), and Kampungbaru block consists of coal seam B
(Kutai Lama Village) and coal seam D (Village Anggana) with calorific value
ranged from 5724-6214 cal/g and thick of coal ranged from 1.65 to 2.5 meters.
Coal resource calculations using area of influence method based on the
rule of Indonesian National Standard (SNI) Amendment I SNI 13-5014-1998. In
the area of research with that type of exploration activities in the form of
prospecting is categorized as an inferred coal resources, coal resources is made of
the calculated depth of the surface perpendicular to the discovery outcrop .
Shallow coal resources at depths of 0-100 meters of 7,990,996.89 tonnes and deep
coal resources at depths of 100-200 meters is 7,419,927.25 tons, amounting to
5,641,728.18 tonnes of 200-300 meters, 300-400 meters amounting to
2,411,008.16 tons and depth of 400-500 meters is 1,281,048.93 tons. From the
classification of coal resources, coal utilization and coal potentiall by taylor and
steven (1983) which analyzed the Sidomulyo Village, Kutai Lama village, and
the the village of Anggana are an area that could potentially if want to develop
more further.
Actions (login required)
 |
View Item |