BUNGA NAEN, ALFONS IGO H.
(2011)
GEOLOGI DAN STUDI PENGARUH SESAR HILL 11 TERHADAP PERUBAHAN KUALITAS BATUBARA DAERAH TUTUPAN KEC. WARA KAB. TABALONG.
Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Abstract
Lokasi penelitian terletak di daerah Tutupan, Kecamatan Wara, Kabupaten
Tabalong, Propinsi Kalimantan Selatan. Daerah penelitian terletak di kuasa
pertambangan PT Adaro Indonesia yang secara administratif masuk dalam Propinsi
Kalimantan Selatan yang berada di Kabupaten Tabalong. Daerah telitian secara geografis
berada pada 115º33’30” sampai dengan 115º26’10” Bujur Timur dan 2º7’30” sampai
dengan 2º55’30” Lintang Selatan. Lokasi telitian terletak di daerah penambangan
Tutupan tepatnya di lokasi penambangan Hill 11.
Penelitian ini dilakukan dengan metode pemetaan geologi meliputi pengumpulan
data litologi, struktur geologi, stratigrafi, geomorfologi, dan pengambilan sampel batuan
meliputi sampel petrografi, mikropaleontologi dan batubara. Untuk menunjang
penelitian, dilakukan análisis nilai kalori dan kandungan sulfur pada sampel batubara
yang selanjutnya hasilnya dikaitkan dengan geologi daerah teitian, khususnya dengan
struktur geologi yang berkembang di daerah telitian.
Morfologi daerah telitian dibagi kedalam dua bentuk asal, yaitu bentuk asal
stuktural yang mencakup Bukit homoklin berlereng miring (S1) dan Bukit homoklin
berlereng landai (S2), serta bentuk asal aspek manusia yang mencakup bentuk lahan
Kolam Penampungan Hasil Penambangan (H1), bentuk lahan dinding tambang berlereng
sangat curam Hasil penambangan (H2), dan bentuk lahan dinding tambang berlereng
landai hasil Penambangan (H3).
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan, stratigrafi daerah telitian dapat dibagi
menjadi 3 satuan litostratigrafi tidak resmi dengan urutan dari tua ke muda sebagai
berikut : satuan batupasir kuarsa Warukin (Miosen Tengah) dengan lingkungan
pengendapan upper delta plain, satuan batulempung Warukin (Miosen tengah) dengan
lingkungan pengendapan transisional lower delta plain dan endapan alluvial (kuarter).
Struktur geologi daerah telitian terdiri dari struktur homoklin, sesar kanan naik hill
11, sesar naik hill 11 serta kekar dan cleat. Struktur homoklin ditandai dengan kedudukan
batuan pada daerah telitian yang secara umum miring ke tenggara. Struktur sesar terdiri
dari sesar kanan naik Hill 11 dengan nama thrust right slip fault (Rickard 1972) dan sesar
naik hill 11 diinterpretasi dari adanya microfold yang ditemukan di daerah telitian.
Struktur kekar dan cleat secara umum memiliki kedudukan yang sama jika dilihat dari
arah extension joint dan face cleat yang memiliki arah N 255
0
E hingga N 290
0
E. Kualitas batubara daerah telitian ditinjau berdasarkan nilai kalori dan kandungan
sulfur. Secara umum nilai kalori dari batubara daerah telitian yaitu 5600 cal/g, dimana
nilai kalori sama pada seam-seam utama yang ada yaitu pada seam T110, T120 dan T300.
Sedangkan nilai kandungan sulfur batubara daerah telitian berkisar antara 0.12-0.19 %.
Hasil analisa laboratorium terhadap sampel batubara T120 yang diambil pada tiga titik
berbeda, menunjukkan nilai kalori dan kandungan sulfur yang sama dengan nilai pada
umumnya, kecuali pada sampel yang diambil pada bidang sesar, mengalami perubahan
niai kalori yang mencolok mencapai 6084 cal/g. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh
penambahan tekanan dan suhu saat pembentukan sesar akan meningkatkan nilai kalori
batubara, sedangkan perubahan kandungan sulfur yang tidak mencolok karena pengaruh
lingkungan pengendapan upper delta plain, dimana pengaruh marin tidak signifikan
sehingga cleat yang terbentuk akibat proses pensesaran ini tidak banyak terisi oleh sulfur.
Actions (login required)
 |
View Item |